Secara tradisional, brand activation didefinisikan sebagai suatu proses yang memungkinkan keterlibatan pelanggan dengan merek. Namun, brand activation tidak hanya sekadar melibatkan melainkan membangun keterlibatan pelanggan dengan pengalaman merek serta membuat merek tersebut aktif di benak pelanggan dalam arti bahwa kegiatan tersebut membawa merek seakan hidup.
Karena itu, tujuan dari brand activation bukan sekadar nmendapatkan publisitas. Ketika brand strategy dilaksanakan, perusahaan hanya perlu mengarahkan agar bagaimana caranya para pelaksana yang di semua level tingkatan organisasi memberikan tawaran total kepada pelanggan. Karena itu, brand activation harus, Pertama, bisa mengaktifkan permintaan terhadap merek atau penjualan.
Kedua, membangun hubungan emosional antara konsumen dan merek pada
waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan cara yang benar,
sehingga memotivasi komitmen konsumen.
Ketiga, dengan mengubah
pengetahuan mendalam tentang merek ke dalam tindakan, terbangun
kepercayaan konsumen terhadap merek sehingga komitmen untuk membeli
menjadi lebih menjanjikan.